Loading...

Miris, Siswa Dayung Perahu Sendiri Untuk Pergi ke Sekolah

Miris, Siswa Dayung Perahu Sendiri Untuk Pergi ke Sekolah - Hallo sahabat CPNS LOWONGAN KERJA BUMN, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Miris, Siswa Dayung Perahu Sendiri Untuk Pergi ke Sekolah, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel BUMN, Artikel CPNS, Artikel LOWONGAN KERJA, Artikel LOWONGAN KERJA PABRIK, Artikel PART TIME, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Miris, Siswa Dayung Perahu Sendiri Untuk Pergi ke Sekolah
link : Miris, Siswa Dayung Perahu Sendiri Untuk Pergi ke Sekolah

Baca juga


Miris, Siswa Dayung Perahu Sendiri Untuk Pergi ke Sekolah

Loading...
Siswa harus menyeberang sebelum ke sekolah di Jayapura.
JAYAPURA - Untuk menempuh pendidikan di Kampung Engros dan Tobati yang letaknya di kawasan Teluk Youtefa, Papua memang tidak mudah.

Pasalnya, sampai saat ini, memang belum ada bangunan sekolah di wilayah tersebut.

Anak-anak terpaksa menyeberang untuk menempuh pendidikan di bangku sekolah di SD Inpres Tobati yang letaknya di bawah kaki Bukit Skyline.

Setiap hari mereka yang bersekolah di SD itu berjalan kaki atau naik perahu maupun speedboat.

Misalnya, yang terlihat pada Sabtu (1/4). Begitu pukul 11.00, peserta didik mulai keluar dari ruang kelas.

Satu per satu, setelah mencium tangan ibu-bapak guru, mereka lantas menuju dermaga kecil yang terbuat dari kayu.

Sambil menunggu speedboat datang, ada sebagian anak-anak yang memilih mandi.

"Biasa kami begini kaka. Kalau speed-nya terlambat datang, kami mandi dengan pakaian ganti yang telah disediakan dari rumah," kata Melinda, siswa kelas VI.

Siswa yang bercita-cita jadi dokter tersebut menuturkan, untuk ke sekolah, biasanya bangun pukul 05.00 WIT.

Setelah mandi dan sarapan, Melinda menunggu speedboat di Dermaga Enjrous untuk ke sekolah.

"Kadang juga saya naik perahu kaka. Kalau speed-nya tak datang-datang, saya takut terlambat," ungkapnya.

Lain halnya dengan Albert. Untuk pergi ke sekolah, siswa kelas VI tersebut mendayung perahu kole-kole atau menumpang perahu katinting milik sahabatnya, anak Papua Nugini yang kini tinggal di Enjrous.

"Seperti ini terus kami kaka. Kalau hujan deras, kami tidak pergi ke sekolah karena takut basah. Kalau memilih ke sekolah, seragam sekolahnya pasti kami simpan dalam tas," jelasnya dengan polos.

Setiap hari para guru terus memotivasi peserta didik untuk tetap pergi ke sekolah demi masa depan mereka.

Sumber: http://ift.tt/2nR9TTX
Siswa harus menyeberang sebelum ke sekolah di Jayapura.
JAYAPURA - Untuk menempuh pendidikan di Kampung Engros dan Tobati yang letaknya di kawasan Teluk Youtefa, Papua memang tidak mudah.

Pasalnya, sampai saat ini, memang belum ada bangunan sekolah di wilayah tersebut.

Anak-anak terpaksa menyeberang untuk menempuh pendidikan di bangku sekolah di SD Inpres Tobati yang letaknya di bawah kaki Bukit Skyline.

Setiap hari mereka yang bersekolah di SD itu berjalan kaki atau naik perahu maupun speedboat.

Misalnya, yang terlihat pada Sabtu (1/4). Begitu pukul 11.00, peserta didik mulai keluar dari
Loading...
ruang kelas.

Satu per satu, setelah mencium tangan ibu-bapak guru, mereka lantas menuju dermaga kecil yang terbuat dari kayu.

Sambil menunggu speedboat datang, ada sebagian anak-anak yang memilih mandi.

"Biasa kami begini kaka. Kalau speed-nya terlambat datang, kami mandi dengan pakaian ganti yang telah disediakan dari rumah," kata Melinda, siswa kelas VI.

Siswa yang bercita-cita jadi dokter tersebut menuturkan, untuk ke sekolah, biasanya bangun pukul 05.00 WIT.

Setelah mandi dan sarapan, Melinda menunggu speedboat di Dermaga Enjrous untuk ke sekolah.

"Kadang juga saya naik perahu kaka. Kalau speed-nya tak datang-datang, saya takut terlambat," ungkapnya.

Lain halnya dengan Albert. Untuk pergi ke sekolah, siswa kelas VI tersebut mendayung perahu kole-kole atau menumpang perahu katinting milik sahabatnya, anak Papua Nugini yang kini tinggal di Enjrous.

"Seperti ini terus kami kaka. Kalau hujan deras, kami tidak pergi ke sekolah karena takut basah. Kalau memilih ke sekolah, seragam sekolahnya pasti kami simpan dalam tas," jelasnya dengan polos.

Setiap hari para guru terus memotivasi peserta didik untuk tetap pergi ke sekolah demi masa depan mereka.

Sumber: http://ift.tt/2nR9TTX


Demikianlah Artikel Miris, Siswa Dayung Perahu Sendiri Untuk Pergi ke Sekolah

Sekianlah artikel Miris, Siswa Dayung Perahu Sendiri Untuk Pergi ke Sekolah kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Miris, Siswa Dayung Perahu Sendiri Untuk Pergi ke Sekolah dengan alamat link https://cpns-lowongankerjabumn.blogspot.com/2017/04/miris-siswa-dayung-perahu-sendiri-untuk.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Miris, Siswa Dayung Perahu Sendiri Untuk Pergi ke Sekolah"

Posting Komentar

Loading...